Perbandingan Antara Baterai Konvensional dan Baterai Mobil Listrik: Mana yang Lebih Baik?
Baterai merupakan salah satu komponen utama dalam kendaraan bertenaga listrik, termasuk mobil listrik. Namun, ada perdebatan yang terus berlangsung mengenai perbandingan antara baterai konvensional dan baterai mobil listrik: mana yang lebih baik?
Baterai konvensional, seperti baterai asam timbal, telah lama digunakan dalam kendaraan konvensional. Namun, baterai ini memiliki kelemahan dalam hal kapasitas penyimpanan energi yang terbatas dan rentan terhadap efek memori. Di sisi lain, baterai mobil listrik, seperti baterai lithium-ion, memiliki kapasitas penyimpanan energi yang lebih besar dan umumnya lebih ramah lingkungan.
Menurut Dr. John Goodenough, seorang ilmuwan dan penerima Hadiah Nobel Kimia 2019, baterai lithium-ion memiliki potensi besar untuk menggantikan baterai konvensional dalam berbagai aplikasi, termasuk mobil listrik. “Baterai lithium-ion memiliki energi yang lebih tinggi dan umur pakai yang lebih panjang dibandingkan baterai konvensional,” ujarnya.
Namun, banyak yang masih skeptis terhadap baterai mobil listrik karena masalah harga dan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas. Menurut Prof. Dr. Ir. Winardi Dwikusuma, seorang pakar teknologi baterai dari Institut Teknologi Bandung, “Meskipun baterai mobil listrik memiliki kelebihan dalam hal kapasitas dan ramah lingkungan, namun harga yang mahal dan keterbatasan infrastruktur pengisian daya masih menjadi hambatan dalam adopsi massal kendaraan listrik.”
Dalam hal keberlanjutan lingkungan, baterai mobil listrik dianggap lebih baik daripada baterai konvensional. Menurut laporan dari Badan Energi Internasional (IEA), penggunaan baterai mobil listrik dapat mengurangi emisi karbon hingga 60% dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Dengan demikian, meskipun masih ada pro dan kontra, namun baterai mobil listrik dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi pilihan yang lebih baik dalam jangka panjang. Diperlukan upaya bersama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mempercepat adopsi teknologi ini guna menciptakan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.